Audio Surat Al-Lail 1-21
1
وَالَّيْلِ
اِذَا يَغْشٰىۙ
Wal-laili iżā yagsyā.
Demi malam apabila menutupi (cahaya
siang),
2
وَالنَّهَارِ
اِذَا تَجَلّٰىۙ
Wan-nahāri iżā tajallā.
demi siang apabila terang benderang,
3
وَمَا
خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىٓ ۙ
Wa mā khalaqaż-żakara wal-unṡā.
dan demi penciptaan laki-laki dan
perempuan,
4
اِنَّ
سَعْيَكُمْ لَشَتّٰىۗ
Inna sa‘yakum lasyattā.
sesungguhnya usahamu benar-benar
beraneka ragam.
5
فَاَمَّا
مَنْ اَعْطٰى وَاتَّقٰىۙ
Fa ammā man a‘ṭā wattaqā.
Siapa yang memberikan (hartanya di
jalan Allah) dan bertakwa
6
وَصَدَّقَ
بِالْحُسْنٰىۙ
Wa ṣaddaqa bil-ḥusnā.
serta membenarkan adanya (balasan)
yang terbaik (surga),
7
فَسَنُيَسِّرُهٗ
لِلْيُسْرٰىۗ
Fa sanuyassiruhū lil-yusrā.
Kami akan melapangkan baginya jalan
kemudahan (kebahagiaan).
8
وَاَمَّا
مَنْۢ بَخِلَ وَاسْتَغْنٰىۙ
Wa ammā man bakhila wastagnā.
Adapun orang yang kikir dan merasa
dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah)
9
وَكَذَّبَ
بِالْحُسْنٰىۙ
Wa każżaba bil-ḥusnā.
serta mendustakan (balasan) yang
terbaik,
10
فَسَنُيَسِّرُهٗ
لِلْعُسْرٰىۗ
Fa sanuyassiruhū lil-‘usrā.
Kami akan memudahkannya menuju jalan
kesengsaraan.
11
وَمَا
يُغْنِيْ عَنْهُ مَالُهٗٓ اِذَا تَرَدّٰىٓۙ
Wa mā yugnī ‘anhu māluhū iżā
taraddā.
Hartanya tidak bermanfaat baginya
apabila dia telah binasa.
12
اِنَّ
عَلَيْنَا لَلْهُدٰىۖ
Inna ‘alainā lal-hudā.
Sesungguhnya Kamilah yang (berhak)
memberi petunjuk.
13
وَاِنَّ
لَنَا لَلْاٰخِرَةَ وَالْاُوْلٰىۗ
Wa inna lanā lal-ākhirata wal-ūlā.
Sesungguhnya milik Kamilah akhirat
dan dunia.
14
فَاَنْذَرْتُكُمْ
نَارًا تَلَظّٰىۚ
Fa anżartukum nāran talaẓẓā.
Aku memperingatkanmu dengan neraka
yang menyala-nyala.
15
لَا
يَصْلٰىهَآ اِلَّا الْاَشْقَىۙ
Lā yaṣlāhā illal-asyqā.
Tidak masuk ke dalamnya kecuali
orang yang paling celaka,
16
الَّذِيْ
كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ
Allażī każżaba wa tawallā.
yang mendustakan (kebenaran) dan
berpaling (dari keimanan).
17
وَسَيُجَنَّبُهَا
الْاَتْقَىۙ
Wa sayujannabuhal-atqā.
Akan dijauhkan darinya (neraka)
orang yang paling bertakwa,
18
الَّذِيْ
يُؤْتِيْ مَالَهٗ يَتَزَكّٰىۚ
Allażī yu'tī mālahū yatazakkā.
yang menginfakkan hartanya (di jalan
Allah) untuk membersihkan (diri dari sifat kikir dan tamak).
19
وَمَا
لِاَحَدٍ عِنْدَهٗ مِنْ نِّعْمَةٍ تُجْزٰىٓۙ
Wa mā li'aḥadin ‘indahū min ni‘matin
tujzā.
Tidak ada suatu nikmat pun yang
diberikan seseorang kepadanya yang harus dibalas,758)
Catatan Kaki
758) Maksudnya adalah bahwa orang-orang yang bertakwa membantu
orang lain bukan karena orang itu berjasa kepadanya sehingga perlu membalasnya,
melainkan hanya mengharap rida Allah.
20
اِلَّا
ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْاَعْلٰىۚ
Illabtigā'a wajhi rabbihil-a‘lā.
kecuali (dia memberikannya
semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi.
21
وَلَسَوْفَ
يَرْضٰى ࣖ
Wa lasaufa yarḍā.
Sungguh, kelak dia akan mendapatkan
kepuasan (menerima balasan amalnya).